PENGERTIAN DISIPLIN DAN MOTIVASI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) :
disiplin /di·sip·lin/ n 1 tata tertib (di sekolah, kemiliteran, dsb); 2 ketaatan (kepatuhan) kpd peraturan (tata tertib dsb); 3 bidang studi yg memiliki objek, sistem, dan metode tertentu.
motivasi /mo·ti·va·si/ n 1 dorongan yang timbul pd diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu; 2 Psi
usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya.
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.
Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari kata ini timbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Dan sekarang kata disiplin mengalami perkembangan makna dalam beberapa pengertian.
Pertama, disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peratuaran atau tunduk pada pengawasan, dan pengendalian.
Kedua, disiplin sebagai latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib.
DISIPLIN vs SANKSI
Penerapan disiplin kadangkala harus disertai dengan pemberian sanksi bagi orang yang melanggarnya, mulai dari sanksi yang ringan hingga sanksi yang berat. Contohnya di lingkungan Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Diterbitkannya Peraturan Pemerintah No.53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS
merupakan langkah awal untuk menciptakan aparatur yang profesional
sebagai pengganti Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1980 yang bersifat umum.
Sanksi bagi pelanggar disiplin tentang ketentuan tidak masuk kerja, seperti tercantum dalam pasal 8, yang memberikan sanksi diatur secara bertingkat (lihat tabel). Selain itu, pelanggaran terhadap kewajiban jam kerja dan mentaati ketentuan jam kerja dihitung secara kumulatif dan jika jumlahnya mencapai 7,2 jam dikonversi menjadi satu hari.
Sanksi bagi pelanggar disiplin tentang ketentuan tidak masuk kerja, seperti tercantum dalam pasal 8, yang memberikan sanksi diatur secara bertingkat (lihat tabel). Selain itu, pelanggaran terhadap kewajiban jam kerja dan mentaati ketentuan jam kerja dihitung secara kumulatif dan jika jumlahnya mencapai 7,2 jam dikonversi menjadi satu hari.
Kelompok | Jumlah hari tidak masuk kerja | Sanksi |
I | 5 - 15 (hari) | Disiplin Ringan |
5 | teguran lisan | |
06 - 10 | teguran tertulis | |
11 - 15 | pernyataan tidak puas secara tertulis | |
II | 16 - 30 (hari) | Disiplin Sedang |
16 - 20 | penundaan Kenaikan Gaji Berkala (KGB) | |
21 - 25 | penundaan kenaikan pangkat | |
26 - 30 | punurunan pangkat selama satu tahun | |
III | 31 - 45 (hari) | Disiplin Berat |
31 - 35 | punurunan pangkat selama tiga tahun | |
36 - 40 | penurunan jabatan | |
41 - 45 | pembebasan jabatan | |
≥ 46 | pemberhentian dengan atau tidak dengan hormat |
DISIPLIN vs MOTIVASI
Ada banyak masalah didalam sebuah motivasi :
1. Motivasi cepat berlalu
Motivasi datang dan pergi sesukanya. Efeknya mungkin tidak akan
terasa sampai weekend, akhir hari, atau bahkan hanya bertahan sampai
Anda selesai membaca sebuah blog post. Benar-benar cepat berlalu.
2. Motivasi bersifat situasional
Motivasi biasanya berdasarkan pada kondisi Anda sekarang. Bagaimana
perasaan Anda? Jika Anda tidak tertarik untuk melakukannya, maka Anda
akan meninggalkannya. Anda tidak diharuskan untuk melakukannya, karena
Anda memang sedang tidak mau! Tapi kemudian Anda tidak melakukannya dan makin lama merasa makin malas mengerjakannya.
3. Motivasi ada di mana saja
Ke manapun Anda pergi, Anda melihat orang-orang mencoba untuk
termotivasi melakukan sesuatu, untuk membuat perubahan. Mereka akan
membaca, menonton sesuatu, atau menghadiri sebuah konferensi untuk
menjadi ‘termotivasi’, Hal itu tidak membuat mereka ‘beraksi’.
“Saya termotivasi untuk melakukan hal ini.”
“Saya termotivasi untuk
melakukan hal itu.”
Berhentilah termotivasi dan lakukan sajalah! Anda
tidak butuh motivasi, Anda butuh disiplin!
Disiplin benar-benar berbeda dengan motivasi, karena :
1. Disiplin bersifat konsisten
1. Disiplin bersifat konsisten
Konsistensi dalam disiplin adalah yang membuatnya disebut disiplin. Anda keluar dari rumah dan melakukannya, hari demi hari.
2. Disiplin menjadi kebiasaan
Disiplin tidak terjadi begitu saja. Disengaja dan diulan-ulang. Setiap hari.
3. Disiplin jarang ditemukan
Disiplin memang tidak terdengar menyenangkan, tapi inilah cara Anda mendapatkan hasil.
Motivasi adalah awalnya, tapi jika tidak dipadukan dengan disiplin, biasanya akan hilang dan berubah menjadi penyesalan ketika Anda menyadari ternyata Anda belum melakukan apapun.
BAGAIMANA CARA AGAR BISA LEBIH DISIPLIN?
BAGAIMANA CARA AGAR BISA LEBIH DISIPLIN?
1. Buanglah alasan-alasan Anda
Semua alasan itu sangat menggangu. Setiap alasan yang Anda miliki, buanglah sejauh-jauhnya.
2. Ciptakan rutinitas
Jangan menunggu rutinitas ini kebetulan terjadi. Saat Anda sedang
mendisiplinkan diri, sama halnya saat memprogram sebuah robot. Tidak ada
emosi yang terlibat. Sesederhana “Jika ini, maka itu”...
Karena itulah sebuah perencanaan sangat krusial. Anda tidak perlu
menentukan apa yang harus Anda lakukan setiap bangun pagi. Anda tidak
perlu memilih dari 100 keputusan yang bisa diambil. Anda memutuskan satu kali
untuk menjalankan rencana tersebut dan bangun setiap pagi untuk
melaksanakannya. Anda sudah memutuskan dan akan menjalankannya. Anda
tidak perlu memutuskan apa-apa lagi, Anda hanya perlu melakukannya.
3. Putuskan bahwa hal ini benar-benar bernilai
Tentu, membuat keputusan awal akan sangat sulit. Tanyakan pada diri sendiri, seberapa Anda menginginkannya? Anda tentu
harus mengorbankan sesuatu. Jika Anda benar-benar menginginkannya, maka
pastinya hal tersebut sangat bernilai. Jika Anda memutuskan hal
tersebut bernilai untuk Anda, maka ...
4. Berinvestasilah di dalamnya
Uang memang memiliki cara untuk mengatur prioritas Anda. Di manakah
Anda menghabiskan kebanyakan waktu Anda? Lihatlah ke mana Anda paling
banyak menghabiskan uang. Mungkin ada korelasi pada keduanya. Berinvestasilah dalam apapun yang ingin Anda lakukan. Buatlah keadaan
apabila Anda tidak mencapainya menjadi sesuatu yang menyakitkan.
Ada seseorang yang memulai tantangan mendapatkan perut sixpack, ia
memberi tahu temannya bahwa ia akan memberikan $500 pada orang yang
paling ia benci, musuh bebuyutannya.
Tentunya, setiap pagi ia akan berpikir sebagaimana kesalnya memberikan uang $500 pada orang yang paling dibencinya. Setelah dua minggu pertama, ia sudah memiliki momentum yang cukup
sehingga tidak membutuhkan motivasi lagi, tapi harus sangat yakin bahwa
pada minggu-minggu pertama investasi tersebut cukup kuat untuk membuat
disiplin menjadi prioritasnya.
Berinvestasilah pada tujuan Anda. Bertaruh atau sewalah seorang
pelatih, tapi berinvestasilah pada sesuatu yang benar-benar berarti bagi
Anda, dan akan membantu untuk mengubah prioritas sesuai yang Anda mau.
5. Teruslah melakukannya
Saat Anda benar-benar ingin menyerah, jangan berhenti. Teruskan.
Disiplin tidak bergantung pada perasaan Anda. Hal ini akan tetap
berjalan walaupun seberapa jeleknya mood Anda.
When you think you are done, you’re only 40% of what your body is capable of doing. That’s just the limit that we put on ourselves. – David Goggins
6. Just tell your brain that you will do it
Hilangkan otak Anda dari cara pikir Anda. Pikiran Anda sangat-sangat
mengganggu. ‘Dia’ akan memberitahu Anda segala hal yang tidak bisa Anda
lakukan karena ingin memproteksi dirinya sendiri. ‘Dia’ mau main aman
saja. ‘Dia’ ingin tetap nyaman.
Sedangkan, badan Anda akan duduk diam dan tidak mengatakan apapun,
walaupun dia tahu bahwa mampu melakukan triathlon, marathon, memanjat
gunung, dan mendapat six pack jika Anda memberinya kesempatan.
Suruhlah pikiran Anda diam dan lakukan saja. Turn off otak Anda.
Saat otak Anda mengatakan bahwa hal tersebut mustahil, katakan padanya, "terima kasih, tapi saya tetap akan melakukannya". Ya, mungkin ini akan berakhir dengan sebuah argumentasi dengan diri sendiri, tapi lakukan sajalah!
7. Pakailah sepatu Anda, dan berjalanlah keluar dari rumah
Jika tidak ada hal lain, bersiaplah dan keluarlah melalui pintu. Rumah, ruangan, dan semua tempat adalah benteng pertahanan yang
terkuat. Jika Anda bertahan didalamnya, maka Anda tidak akan pernah
pergi keluar. Cobalah memulai. Sadari hal-hal lain di sepanjang perjalanan. Dengan
melangkah keluar dari pintu. Anda sudah memenangkan setengah
pertempuran.
Anda tidak membutuhkan inspirasi lain.
Anda tidak membutuhkan motivasi apapun.
Anda membutuhkan lebih banyak disiplin dan Anda perlu memulainya sekarang!
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar