17 Mei 2013

Sekilas Mengenai Lambang OSIS


PENCIPTA LAMBANG OSIS
Lambang OSIS diciptakan oleh Idik Sulaeman. Idik menghabiskan masa kecil di daerah kelahirannya, sampai tamat SMP di Purwakarta dan pindah ke Jakarta saat masuk SMA. Sejak kecil, jiwa seni sudah terlihat dalam dirinya. Tak heran bila setamat SMA Idik memilih seni rupa sebagai pilihan profesinya dengan menamatkan pendidikan sebagai sarjana seni rupa di Departemen Ilmu Teknik Institut Teknologi Bandung ITB pada 9 April 1960.

Idik Sulaeman memulai kariernya di Balai Penelitian Tekstil (1960-1964). Pada 1 Februari 1965 ia diangkat menjadi Kepala Biro Menteri Perindustrian dan Kerajinan yang saat itu dijabat Mayjen TNI dr. Azis Saleh.
Dunia seni dan tekstil harus ditinggalkan ketika Idik pindah kerja ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud), sebagai Kepala Dinas Pengembangan dan Latihan pada 1 Desember 1967. Saat inilah, ia banyak membantu Husein Mutahar dalam mewujudkan gagasannya membentuk Paskibraka.
Pada 30 Juni 1975, ia diangkat menjadi Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Pembinaan Kegiatan di Direktorat Pembinaan Generasi Muda (Ditbinmud). Pada 9 Maret 1977, ia mencapai posisi puncak di Ditbinmud setelah ditunjuk sebagai Pelaksana Harian Direktur Pembinaan Generasi Muda, Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Olahraga (Ditjen PLSOR). Tiga tahun penuh ia benar-benar menjadi ”komandan” dalam latihan Paskibraka, yakni Paskibraka 1977, 1978 dan 1979.
Pada 24 November 1979, Idik ditarik ke Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah Dikdasmen) dan menjabat Direktur Pembinaan Kesiswaan sampai 15 November 1983. Selama empat tahun itu, dengan latar belakang pendidikan seni rupa dan pengalaman kerja di bidang tekstil, Idik mencatat sejarah dalam penciptaan seragam sekolah yang kita kenal sampai sekarang: SD putih-merah, SMP putih-biru dan SMA putih-abu-abu, lengkap dengan lambang sekolah dasar (SD) dan OSIS yang kini selalu melekat di saku kiri seragam sekolah.



ARTI LAMBANG OSIS
Arti Lambang OSIS berdasarkan Kep.Dirjen. Pend.Dasar dan Menengah No.206/C/Kep. E.81 :


1. Bunga Bintang Sudut Lima dan Lima Kelopak Daun Bunga 
Siswa adalah bunga harapan bangsa, warna putih menunjukkan kemurnian jiwa yang berintikan Pancasila, dalam daya dan upaya melalui lima jalan yakni: Abdi, Adab, Ajar, Aktif dan Amal (5A).
2. Buku Terbuka
Kewajiban utama siswa adalah belajar keras menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Kunci Pas
Kewajiban utama siswa yang kedua adalah bekerja keras, dapat membuka permasalahan dan dapat menemukan kunci keberhasilan.
4. Dua Tangan Terbuka 
Kewajiban utama siswa yang ketiga adalah berbakti dan bersedia menolong yang lemah.
5. Biduk / Perahu Lesung
Wadah pembinaan untuk menuju masa depan yang lebih baiksesuai cita-cita.
6. Pelangi Merah Putih
Gambaran/Jembatan menuju ke tujuan Nasional (masyarakat adil, makmur yang digambarkan atau dilambangkan padi kapas).
7. 17 Butir Padi, 8 Lipatan Pita, 4 Kapas, 5 Daun Kapas 
17-8-45 adalah peristiwa penegakan jembatan emas kemerdekaan Indonesiamengandung nilai-nilai perjuangan ’45 yang harus dihayati para siswa, sebagai kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional. Kemerdekaan yang telah ditebus dengan mahal perlu diisi dengan partisipasi penuh para siswa.
8. Warna Kuning
Warna kehormatan generasi muda dipercaya untuk berbuat baik melalui organisasi demi Nusa dan Bangsa.
9. Warna Coklat
Dalam berpikir, bertingkah laku harus berpijak pada tanah air budaya bangsa.
10. Warna Merah Putih
Suci, berani dalam membela kebenaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar