I. PENGERTIAN
- Gelar; Penghargaan Negara yang diberikan Presiden kepada seseorang yang telah gugur atau meninggal dunia atas perjuangan, pengabdian, darmabakti dan karya yang luar biasa kepada bangsa dan Negara.
- Pahlawan Nasional; Adalah gelar yang diberikan kepada warga Negara Indonesia atau seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan Negara, atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia.
- Tindak Kepahlawanan;Adalah perbuatan nyata yang dapat dikenang dan diteladani sepanjang masa bagi warga masyarakat lainnya.
- Nilai Kepahlawanan; Adalah suatu sikap dan prilaku perjuangan yang mempunyai mutu dan jasa pengabdian serta pengorbanan terhadap bangsa dan negara.
- Ahli Waris; Adalah orang yang berhak menerima warisan atau harta pusaka yaitu istri/suami yang dinikahi secara sah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan dan anak kandung yang sah.
- Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP); TP2GP adalah tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh Kementerian yang menyelenggarakan kegiatan di bidang sosial sesuai dengan kewenangannya. TP2GP bersifat independen yang beranggotakan paling banyak 13 (orang) yang terdiri dari praktisi, akademisi, pakar, sejarawan dan instansi terkait.
- Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD); TP2GD adalah tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya. TP2GD bersifat independen yang beranggotakan paling banyak 13 (orang) yang terdiri dari praktisi, akademisi, pakar, sejarawan dan instansi terkait.
II. SUMBER HUKUM
- UU Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK).
- Undang-undang No. 5 Prps Tahun 1964, tentang Pemberian, Penghargaan/Tunjangan kepada Perintis Pergerakan Kebangsaan/ Kemerdekaan.
- Undang-Undang No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.
- Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
- PP Nomor 35 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No.20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
- PP No. 25/2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom.
III. KRITERIA
- UU. No. 20 Tahun 2009, tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan Pasal 25 dan Pasal 26, untuk memperoleh Gelar :
- Syarat Umum :
- WNI atau seseorang yang berjuang di wilayah yang sekarang menjadi wilayah NKRI;
- Memiliki integritas moral dan keteladanan;
- Berjasa terhadap bangsa dan Negara;
- Berkelakuan baik;
- Setia dan tidak menghianati bangsa dan Negara; dan
- Tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun
- Syarat khusus :
- Pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik atau perjuangan dalam bidang lain untuk mencapai, merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa;
- Tidak pernah menyerah pada musuh dalam perjuangan;
- Melakukan pengabdian dan perjuangan yang berlangsung hampir sepanjang hidupnya dan melebihi tugas yang diembannya;
- Pernah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara;
- Pernah menghasilkan karya besar yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa;
- Memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan yang tinggi; dan/atau
- melakukan perjuangan yang menpunyai jangkauan luas dan berdampak nasional;
IV. PERSYARATAN ADMINISTRASI
- Usulan Calon Pahlawan Nasional diajukan tertulis secara hirarki dan berjenjang.
- Surat usulan Calon Pahlawan Nasional dilengkapi lampiran-lampiran antara lain:
- Daftar uraian riwayat hidup dan perjuangan Calon Pahlawan yang bersangkutan yang ditulis secara ilmiah, disusun sistematis, berdasarkan data yang akurat, melalui proses seminar, sarasehan dan diskusi.
- Daftar dan bukti Tanda Kehormatan yang pernah diterima/ diperoleh.
- Catatan pandangan/pendapat orang dan tokoh masyarakat tentang Pahlawan Nasional yang bersangkutan.
- Foto-foto/gambar dokumentasi yang menjadi perjuangan Calon Pahlawan Nasional yang bersangkutan.
- Telah diabadikan namanya melalui sarana monumental sehingga dikenal masyarakat.
V. TATA CARA PENGUSULAN
- Setiap orang, Lembaga Negara, Kementerian, lembaga pemerintah non kementerian, pemerintah daerah, organisasi, atau kelompok masyarakat dapat mengajukan usul pemberian Gelar Calon Pahlawan Nasional (CPN).
- Usulan permohonan Gelar dimaksud paling sedikit harus dilengkapi :
- Riwayat hidup diri atau keterangan mengenai kesatuan, institusi pemerintah, atau organisasi, riwayat perjuangan, jasa serta tugas Negara yang dilakukan calon penerima Gelar.
- Surat rekomendasi dari Menteri, pimpinan lembaga Negara, pimpinan lembaga pemerintah non kementerian terkait, Gubernur, dan/atau bupati/walikota ditempat calon penerima dan pengusul gelar.
- Permohonan usul pemberian gelar sebagaimana dimaksud diajukan melalui bupati/walikota atau gubernur kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang social/Instansi Sosial.
- Instansi Sosial Provinsi menyerahkan usulan Calon Pahlawan Nasional yang bersangkutan tersebut kepada Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) untuk diadakan penelitian dan pengkajian melalui proses seminar, diskusi maupun sarasehan.
- Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sosial mengajukan permohonan usul pemberian Gelar kepada presiden melalui Dewan Gelar.
- Dalam memberikan rekomendasi pengajuan usul pemberian Gelar, gubernur dan bupati/walikota dibantu oleh Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD).
- Usulan Calon Pahlawan Nasional yang menurut pertimbangan TP2GD dinilai memenuhi kriteria, kemudian diajukan kepada Gubernur yang akan merekomendasikan kepada Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sosial.
- Hasil penelitian dan pengkajian yang dilakukan oleh TP2GD, disampaikan kepada gubernur dan/atau Bupati/walikota sebagai bahan pertimbangan untuk menerbitkan rekomendasi.
- Dalam memberikan rekomendasi pengajuan usul pemberian Gelar, menteri yang menyelenggarakan usulan pemerintahan di bidang sosial dibantu oleh TP2GP (Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Pusat).
- Hasil penelitian dan pengkajian yang dilakukan oleh TP2GP, disampaikan kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sosial sebagai bahan pertimbangan untuk menerbitkan rekomendasi.
- Usulan Calon Pahlawan Nasional yang menurut pertimbangan TP2GP dinilai memenuhi kriteria, kemudian oleh Menteri Sosial RI diajukan kepada Presiden RI melalui Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan guna mendapatkan persetujuan Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional sekaligus Tanda Kehormatan lainnya.
VI. BAGAN TATACARA PENGUSULAN GELAR PAHLAWAN
Gelar Pahlawan Nasional ditetapkan oleh presiden.
Sejak dilakukan pemberian gelar ini pada tahun 1959, nomenklaturnya
berubah-ubah. Untuk menyelaraskannya, maka dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2009 disebutkan bahwa gelar Pahlawan Nasional mencakup semua jenis
gelar yang pernah diberikan sebelumnya, yaitu:
- Pahlawan Perintis Kemerdekaan
- Pahlawan Kemerdekaan Nasional
- Pahlawan Proklamator
- Pahlawan Kebangkitan Nasional
- Pahlawan Revolusi
- Pahlawan Ampera
Berikut adalah daftar 156 tokoh yang telah ditetapkan sebagai
Pahlawan Nasional. Daftar ini disusun berdasarkan data di situs web Kementerian Sosial per Januari 2010 dilengkapi dengan daftar Pahlawan Nasional yang ditetapkan setelahnya. Karena perdebatan yang masih berlangsung mengenai statusnya, Pahlawan
Perintis Kemerdekaan dan Pahlawan Ampera tidak dimasukkan ke dalam
daftar ini.
No. | Nama | Gelar | Tgl penetapan | Dasar penetapan |
1 | Abdul Muis | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 30 Agustus 1959 | Keppres No. 218 Tahun 1959 |
2 | Ki Hajar Dewantara | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 28 November 1959 | Keppres No. 305 Tahun 1959 |
3 | Raden Mas Soerjopranoto | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 30 November 1959 | Keppres No. 310 Tahun 1959 |
4 | Mohammad Husni Thamrin | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 28 Juli 1960 | Keppres No. 175 Tahun 1960 |
5 | Kiai Haji Samanhudi | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 9 November 1961 | Keppres No. 590 Tahun 1961 |
6 | Oemar Said Tjokroaminoto | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 9 November 1961 | Keppres No. 590 Tahun 1961 |
7 | Ernest Douwes Dekker (Setiabudi) | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 9 November 1961 | Keppres No. 590 Tahun 1961 |
8 | Sisingamangaraja XII | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 9 November 1961 | Keppres No. 590 Tahun 1961 |
9 | Dr. G.S.S.J. Ratulangi | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 9 November 1961 | Keppres No. 590 Tahun 1961 |
10 | dr. Soetomo | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 27 Desember 1961 | Keppres No. 657 Tahun 1961 |
11 | Haji Ahmad Dahlan | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 27 Desember 1961 | Keppres No. 657 Tahun 1961 |
12 | Agus Salim | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 27 Desember 1961 | Keppres No. 657 Tahun 1961 |
13 | Jenderal Gatot Subroto | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 18 Juni 1962 | Keppres No. 222 Tahun 1962 |
14 | Sukarjo Wiryopranoto | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 29 Oktober 1962 | Keppres No. 342 Tahun 1962 |
15 | Ferdinand Lumbantobing | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 17 November 1962 | Keppres No. 361 Tahun 1962 |
16 | Kiai Haji Zainul Arifin | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 04 Maret 1963 | Keppres No. 35 Tahun 1963 |
17 | Tan Malaka | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 28 Maret 1963 | Keppres No. 53 Tahun 1963 |
18 | Mgr. Albertus Sugiyapranata S.J. | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 26 Juli 1963 | Keppres No. 152 Tahun 1963 |
19 | Ir. Raden Juanda Kartawijaya | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 6 November 1963 | Keppres No. 244 Tahun 1963 |
20 | Dr. Saharjo S.H. | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 29 November 1963 | Keppres No. 245 Tahun 1963 |
21 | Cut Nyak Dhien | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 02 Mei 1964 | Keppres No. 106 Tahun 1964 |
22 | Cut Nyak Meutia | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 02 Mei 1964 | Keppres No. 106 Tahun 1964 |
23 | Raden Ajeng Kartini | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 02 Mei 1964 | Keppres No. 108 Tahun 1964 |
24 | dr. Cipto Mangunkusumo | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 02 Mei 1964 | Keppres No. 109 Tahun 1964 |
25 | Kiai Haji Fakhruddin | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 26 Juni 1964 | Keppres No. 163 Tahun 1964 |
26 | Kiai Haji Mas Mansur | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 26 Juni 1964 | Keppres No. 163 tahun 1964 |
27 | Alimin | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 26 Juni 1964 | Keppres No. 163 Tahun 1964 |
28 | dr. Moewardi | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 04 Agustus 1964 | Keppres No. 190 Tahun 1964 |
29 | Wahid Hasyim | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 24 Agustus 1964 | Keppres No. 206 Tahun 1964 |
30 | Sri Susuhunan Pakubuwana VI | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 17 November 1964 | Keppres No. 294 Tahun 1964 |
31 | Kyai Haji Mohammad Hasyim Asyari | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 17 November 1964 | Keppres No. 294 Tahun 1964 |
32 | Raden Mas Tumenggung Ario Suryo | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 17 November 1964 | Keppres No. 294 Tahun 1964 |
33 | Jenderal Soedirman | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 10 Desember 1964 | Keppres No. 314 Tahun 1964 |
34 | Letnan Jenderal Urip Sumoharjo | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 10 Desember 1964 | Keppres No. 314 Tahun 1964 |
35 | Prof. Dr. Soepomo | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 14 Mei 1965 | Keppres No. 123 Tahun 1965 |
36 | Dr. Kusumah Atmaja S.H. | Pahlawan Kemerdekaan Nasional | 14 Mei 1965 | Keppres No. 124 Tahun 1965 |
37 | Jenderal Ahmad Yani | Pahlawan Revolusi | 05 Oktober 1965 | Keppres No. 111/KOTI/1965 |
38 | Letnan Jenderal Suprapto | Pahlawan Revolusi | 05 Oktober 1965 | Keppres No. 111/KOTI/1965 |
39 | Letnan Jenderal Haryono | Pahlawan Revolusi | 05 Oktober 1965 | Keppres No. 111/KOTI/1965 |
40 | Letnan Jenderal Siswondo Parman | Pahlawan Revolusi | 05 Oktober 1965 | Keppres No. 111/KOTI/1965 |
41 | Mayor Jenderal Pandjaitan | Pahlawan Revolusi | 05 Oktober 1965 | Keppres No. 111/KOTI/1965 |
42 | Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo | Pahlawan Revolusi | 05 Oktober 1965 | Keppres No. 111/KOTI/1965 |
43 | Kapten Pierre Tendean | Pahlawan Revolusi | 05 Oktober 1965 | Keppres No. 111/KOTI/1965 |
44 | AIP Karel Satsuit Tubun | Pahlawan Revolusi | 05 Oktober 1965 | Keppres No. 114/KOTI/1965 |
45 | Brigadir Jenderal Katamso Darmokusumo | Pahlawan Revolusi | 19 Oktober 1965 | Keppres No. 118/KOTI/1965 |
46 | Kolonel Sugiono | Pahlawan Revolusi | 19 Oktober 1965 | Keppres No. 118/KOTI/1965 |
47 | Sutan Syahrir | Pahlawan Nasional | 09 April 1966 | Keppres No. 76 Tahun 1966 |
48 | Laksamana Laut Martadinata | Pahlawan Nasional | 07 Oktober 1966 | Keppres No. 220 Tahun 1966 |
49 | Dewi Sartika | Pahlawan Nasional | 01 Februari 1966 | Keppres No. 252 Tahun 1966 |
50 | Wilhelmus Zakaria Johannes | Pahlawan Nasional | 27 Maret 1968 | Keppres No. 6/TK/1968 |
51 | Pangeran Antasari | Pahlawan Nasional | 27 Maret 1968 | Keppres No. 06/TK/1968 |
52 | Usman Janatin | Pahlawan Nasional | 17 Oktober 1968 | Keppres No. 50/TK/1968 |
53 | Kopral Harun bin Said (Thohir) | Pahlawan Nasional | 17 Oktober 1968 | Keppres No. 50/TK/1968 |
54 | Jenderal Basuki Rahmat | Pahlawan Nasional | 9 November 1969 | Keppres No. 10/TK/1969 |
55 | Arie Frederik Lasut | Pahlawan Nasional | 20 Mei 1969 | Keppres No. 12/TK/1969 |
56 | Martha Christina Tiahahu | Pahlawan Nasional | 20 Mei 1969 | Keppres No. 12/TK/1969[7] |
57 | Maria Walanda Maramis | Pahlawan Nasional | 20 Mei 1969 | Keppres No. 12/TK/1969 |
58 | Supeno | Pahlawan Nasional | 13 Juli 1970 | Keppres No. 39/TK/1970 |
59 | Sultan Ageng Tirtayasa | Pahlawan Nasional | 01 Agustus 1970 | Keppres No. 45/TK/1970 |
60 | Wage Rudolf Supratman | Pahlawan Nasional | 20 Mei 1971 | Keppres No. 16/TK/1971 |
61 | Nyai Ahmad Dahlan | Pahlawan Nasional | 22 September 1971 | Keppres No. 42/TK/1971 |
62 | Kiai Haji Zainal Mustafa | Pahlawan Nasional | 6 November 1972 | Keppres No. 64/TK/1972 |
63 | Sultan Hasanuddin | Pahlawan Nasional | 6 November 1973 | Keppres No. 87/TK/1973 |
64 | Kapitan Pattimura | Pahlawan Nasional | 6 November 1973 | Keppres No. 87/TK/1973 |
65 | Pangeran Diponegoro | Pahlawan Nasional | 6 November 1973 | Keppres No. 87/TK/1973 |
66 | Tuanku Imam Bonjol | Pahlawan Nasional | 6 November 1973 | Keppres No. 87/TK/1973 |
67 | Teungku Cik di Tiro | Pahlawan Nasional | 6 November 1973 | Keppres No. 87/TK/1973 |
68 | Teuku Umar | Pahlawan Nasional | 6 November 1973 | Keppres No. 87/TK/1973 |
69 | Wahidin Sudirohusodo | Pahlawan Nasional | 6 November 1973 | Keppres No. 88/TK/1973 |
70 | Oto Iskandar di Nata | Pahlawan Nasional | 6 November 1973 | Keppres No. 88/TK/1973 |
71 | Robert Wolter Monginsidi | Pahlawan Nasional | 6 November 1973 | Keppres No. 88/TK/1973 |
72 | Prof. Mohammad Yamin S.H. | Pahlawan Nasional | 6 November 1973 | Keppres No. 88/TK/1973 |
73 | Yos Sudarso | Pahlawan Nasional | 6 November 1973 | Keppres No. 88/TK/1973 |
74 | Prof. Dr. Suharso | Pahlawan Nasional | 6 November 1973 | Keppres No. 88/TK/1973 |
75 | Marsekal Muda Abdulrachman Saleh | Pahlawan Nasional | 9 November 1974 | Keppres No. 71/TK/1974 |
76 | Marsekal Muda Agustinus Adisucipto | Pahlawan Nasional | 9 November 1974 | Keppres No. 71/TK/1974 |
77 | Teuku Nyak Arief | Pahlawan Nasional | 9 November 1974 | Keppres No. 71/TK/1974 |
78 | Nyi Ageng Serang | Pahlawan Nasional | 13 Desember 1974 | Keppres No. 84/TK/1974 |
79 | Hajjah Rangkayo Rasuna Said | Pahlawan Nasional | 13 Desember 1974 | Keppres No. 84/TK/1974 |
80 | Halim Perdanakusuma | Pahlawan Nasional | 09 Agustus 1975 | Keppres No. 63/TK/1975 |
81 | Marsekal Madya Iswahyudi | Pahlawan Nasional | 09 Agustus 1975 | Keppres No. 63/TK/1975 |
82 | Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai | Pahlawan Nasional | 09 Agustus 1975 | Keppres No. 63/TK/1975 |
83 | Suprijadi | Pahlawan Nasional | 09 Agustus 1975 | Keppres No. 63/TK/1975 |
84 | Sultan Agung Hanyokrokusumo | Pahlawan Nasional | 3 November 1975 | Keppres No. 106/TK/1975 |
85 | Untung Suropati | Pahlawan Nasional | 3 November 1975 | Keppres No. 106/TK/1975 |
86 | Tengku Amir Hamzah | Pahlawan Nasional | 3 November 1975 | Keppres No. 106/TK/1975 |
87 | Sultan Thaha Sjaifuddin | Pahlawan Nasional | 24 Oktober 1977 | Keppres No. 79/TK/1977 |
88 | Sultan Mahmud Badaruddin II | Pahlawan Nasional | 29 Oktober 1984 | Keppres No. 63/TK/1984 |
89 | Soekarno | Pahlawan Proklamator | 23 Oktober 1986 | Keppres No. 81/TK/1986 |
Pahlawan Nasional | 7 November 2012 | Keppres No. 83/TK/2012 | ||
90 | Drs. Mohammad Hatta | Pahlawan Proklamator | 23 Oktober 1986 | Keppres No. 81/TK/1986 |
Pahlawan Nasional | 7 November 2012 | Keppres No. 84/TK/2012 | ||
91 | Suroso R.P | Pahlawan Nasional | 23 Oktober 1986 | Keppres No. 81/TK/1986 |
92 | Radin Inten II | Pahlawan Nasional | 23 Oktober 1986 | Keppres No. 81/TK/1986 |
93 | Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunagara I | Pahlawan Nasional | 17 Agustus 1988 | Keppres No. 48/TK/1988 |
94 | Sri Sultan Hamengkubuwana IX | Pahlawan Nasional | 30 Juli 1990 | Keppres No. 53/TK/1990 |
95 | Sultan Iskandar Muda | Pahlawan Nasional | 14 September 1993 | Keppres No. 77/TK/1993 |
96 | I Gusti Ketut Jelantik | Pahlawan Nasional | 15 September 1993 | Keppres No. 77/TK/1993 |
97 | Frans Kaisiepo | Pahlawan Nasional | 14 September 1993 | Keppres No. 77/TK/1993 |
98 | Silas Papare | Pahlawan Nasional | 14 September 1993 | Keppres No. 77/TK/1993 |
99 | Marthen Indey | Pahlawan Nasional | 14 September 1993 | Keppres No. 77/TK/1993 |
100 | Nuku Muhammad Amiruddin | Pahlawan Nasional | 07 Agustus 1995 | Keppres No. 71/TK/1995 |
101 | Tuanku Tambusai | Pahlawan Nasional | 07 Agustus 1995 | Keppres No. 71/TK/1995 |
102 | Syech Yusuf Tajul Khalwati | Pahlawan Nasional | 07 Agustus 1995 | Keppres No. 71/TK/1995 |
103 | Siti Hartinah | Pahlawan Nasional | 30 Juli 1996 | Keppres No. 60/TK/1996 |
104 | Raja Haji Fisabilillah | Pahlawan Nasional | 11 Agustus 1997 | Keppres No. 72/TK/1997 |
105 | Haji Adam Malik | Pahlawan Nasional | 6 November 1998 | Keppres No. 107/TK/1998 |
106 | Cilik Riwut | Pahlawan Nasional | 6 November 1998 | Keppres No. 108/TK/1998 |
107 | La Madukelleng | Pahlawan Nasional | 6 November 1998 | Keppres No. 109/TK/1998 |
108 | Sultan Syarif Kasim II | Pahlawan Nasional | 6 November 1998 | Keppres No. 109/TK/1998 |
109 | H. Ilyas Yakoub | Pahlawan Nasional | 13 Agustus 1999 | Keppres No. 74/TK/1999 |
110 | Prof. Dr. Hazairin | Pahlawan Nasional | 13 Agustus 1999 | Keppres No. 74/TK/1999 |
111 | Abdul Kadir | Pahlawan Nasional | 13 November 1999 | Keppres No. 114/TK/1999 |
112 | Fatmawati | Pahlawan Nasional | 4 November 2000 | Keppres No. 118/TK/2000 |
113 | Ranggong Daeng Romo | Pahlawan Nasional | 3 November 2001 | Keppres No. 109/TK/2001 |
114 | Brigadir Jenderal Hasan Basry | Pahlawan Nasional | 3 November 2001 | Keppres No. 110/TK/2001 |
115 | Jendral Besar Abdul Harris Nasution | Pahlawan Nasional | 6 November 2002 | Keppres No. 73/TK/2002 |
116 | Gusti Pangeran Harya Jatikusumo | Pahlawan Nasional | 6 November 2002 | Keppres No. 73/TK/2002 |
117 | Andi Jemma | Pahlawan Nasional | 6 November 2002 | Keppres No. 73/TK/2002 |
118 | Pong Tiku | Pahlawan Nasional | 6 November 2002 | Keppres No. 73/TK/2002 |
119 | Prof. Dr. Iwa Kusumasumantri | Pahlawan Nasional | 6 November 2002 | Keppres No. 73/TK/2002 |
120 | Nani Wartabone | Pahlawan Nasional | 6 November 2003 | Keppres No. 85/TK/2003 |
121 | Maskoen Soemadiredja | Pahlawan Nasional | 5 November 2004 | Keppres No. 89/TK/2004 |
122 | Andi Mappanyukki | Pahlawan Nasional | 5 November 2004 | Keppres No. 89/TK/2004 |
123 | Ali Haji | Pahlawan Nasional | 5 November 2004 | Keppres No. 89/TK/2004 |
124 | Kiai Haji Achmad Rifai | Pahlawan Nasional | 5 November 2004 | Keppres No. 89/TK/2004 |
125 | Gatot Mangkupraja | Pahlawan Nasional | 5 November 2004 | Keppres No. 89/TK/2004 |
126 | Ismail Marzuki | Pahlawan Nasional | 5 November 2004 | Keppres No. 89/TK/2004 |
127 | Kiras Bangun (Garamata) | Pahlawan Nasional | 7 November 2005 | Keppres No. 82/TK/2005 |
128 | Bagindo Azizchan | Pahlawan Nasional | 7 November 2005 | Keppres No. 82/TK/2005 |
129 | Andi Abdullah Bau Massepe | Pahlawan Nasional | 7 November 2005 | Keppres No. 82/TK/2005 |
130 | Teuku Mohammad Hasan | Pahlawan Nasional | 3 November 2006 | Keppres No. 85/TK/2006 |
131 | Raden Mas Tirto Adhi Soerjo | Pahlawan Nasional | 3 November 2006 | Keppres No. 85/TK/2006 |
132 | Kiayi Haji Noer Alie | Pahlawan Nasional | 3 November 2006 | Keppres No. 85/TK/2006 |
133 | Pajonga Daeng Ngalie Karaeng Polongbangkeng | Pahlawan Nasional | 3 November 2006 | Keppres No. 85/TK/2006 |
134 | Opu Daeng Risadju | Pahlawan Nasional | 3 November 2006 | Keppres No. 85/TK/2006 |
135 | Izaak Huru Doko | Pahlawan Nasional | 3 November 2006 | Keppres No. 85/TK/2006 |
136 | Sri Sultan Hamengkubuwana I | Pahlawan Nasional | 3 November 2006 | Keppres No. 85/TK/2006 |
137 | Haji Andi Sultan Daeng Raja | Pahlawan Nasional | 3 November 2006 | Keppres No. 85/TK/2006 |
138 | Mayor Jenderal Adenan Kapau Gani | Pahlawan Nasional | 9 November 2007 | Keppres No. 66/TK/2007 |
139 | Dr. Ida Anak Agung Gde Agung | Pahlawan Nasional | 9 November 2007 | Keppres No. 66/TK/2007 |
140 | Mayor Jenderal TNI Prof. Dr. Moestopo | Pahlawan Nasional | 9 November 2007 | Keppres No. 66/TK/2007 |
141 | Slamet Riyadi | Pahlawan Nasional | 9 November 2007 | Keppres No. 66/TK/2007 |
142 | Muhammad Natsir | Pahlawan Nasional | 6 November 2008 | Keppres No. 41/TK/2008 |
143 | Kiai Haji Abdul Halim | Pahlawan Nasional | 6 November 2008 | Keppres No. 41/TK/2008 |
144 | Sutomo | Pahlawan Nasional | 6 November 2008 | Keppres No. 41/TK/2008 |
145 | Jahja Daniel Dharma | Pahlawan Nasional | 9 November 2009 | Keppres No. 58/TK/2009 |
146 | Herman Johannes | Pahlawan Nasional | 9 November 2009 | Keppres No. 58/TK/2009 |
147 | Achmad Subardjo | Pahlawan Nasional | 9 November 2009 | Keppres No. 58/TK/2009 |
148 | Johanes Leimena | Pahlawan Nasional | 11 November 2010 | Keppres No. 52/TK/2010 |
149 | Johannes Abraham Dimara | Pahlawan Nasional | 11 November 2010 | Keppres No. 52/TK/2010 |
150 | Syafruddin Prawiranegara | Pahlawan Nasional | 7 November 2011 | Keppres No. 113/TK/2011 |
151 | Idham Chalid | Pahlawan Nasional | 7 November 2011 | Keppres No. 113/TK/2011 |
152 | Haji Abdul Malik Karim Amrullah | Pahlawan Nasional | 7 November 2011 | Keppres No. 113/TK/2011 |
153 | Ki Sarmidi Mangunsarkoro | Pahlawan Nasional | 7 November 2011 | Keppres No. 113/TK/2011 |
154 | I Gusti Ketut Pudja | Pahlawan Nasional | 7 November 2011 | Keppres No. 113/TK/2011 |
155 | Pakubuwana X | Pahlawan Nasional | 7 November 2011 | Keppres No. 113/TK/2011 |
156 | Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono | Pahlawan Nasional | 7 November 2011 | Keppres No. 113/TK/2011 |
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar